Selasa, 18 Oktober 2011

Kebahagianan keluarga kecil


Ketika dulu berikrar di hadapan penghulu, sepasang suami istri yang baru tentu mendambakan kelak dalam rumah tangganya mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan dalam membangun sebuah keluarga.
Suka duka pasti akan dilalui seiring dengan terus berjalannya masa perkawinan itu. Namun ada yang harus direnungkan, sudahkah kita selama bertahun-tahun menikah dengan pasangan kita masing-masing telah merasakan kebahagiaan? Kebahagiaan keluarga yang tentu menjadi idaman setiap orang.
Setiap orang pasti memimpikan membangun keluarga yang sakinah dan mawaddah. Tetapi tak semua orang bisa mencapai itu. Mengapa? Karena untuk bisa mencapai itu dibutuhkan kebesaran jiwa dan kelapangan hati dari sesama anggota keluarga untuk saling menyayangi dan mengasihi.
Sebenarnya kebahagiaan itu sederhana. Bahkan sangat sederhana. Kebahagian tidak terletak pada banyaknya harta yang melimpah, tapi kebahagiaan terletak pada kepuasan batin di antara sesama anggota keluarga. Ketika mereka merasakan kenyamanan dan ketentraman di antara sesama anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak tentu akan damailah keluarga itu. Lalu bagaimanakah membentuk keluarga yang bahagia sekaligus sejahtera?. Bahagia lahir maupun batin, tercukupinya segala kebutuhan hidup dan dan merasakan kedamaian batin?.
Para pembaca yang berbahagia. Kalau bahagia itu terletak pada banyaknya harta, tentu tak ada kesedihan menghinggapi hati orang-orang kaya. Sebab banyak orang yang terlihat bahagia secara materi, tetapi sebenarnya dia miskin dalam pencapaian kebahagiaan. Hidupnya tak tentram. Makan tak enak tidurpun tak nyenyak.
Berapa banyak terbukti bahwa harta tak akan membuat anda menjadi bahagia. Dia hanya sarana penunjang untuk mencapai kebahagiaan. Banyak orang yang tergolong miskin materi tetapi hidupnya bahagia karena menerima keadaan apa adanya dan senantiasa bersyukur kepada rezeki yang diberikan oleh-Nya.
Pernahkah anda pergi rekreasi bersama keluarga?. Pergi dari rumah dalam rangka berekreasi bersama keluarga tercinta. Tinggalkanlah urusan kantor barang sejenak dan bergabunglah dalam kemesraan keluarga baik lahir maupun batin. Berfoto bersama sambil tersenyum dan bergaya. Bila itu telah anda lakukan, berbahagialah. Tetapi jika belum, apalagi sangat sulit mengumpulkan anggota keluarga, maka tugas anda adalah menyatukan mereka, menyatukan isi hati mereka dalam merajut kebersamaan. Walaupun anda perlu waktu untuk menyatukannya.
Tak ada kebahagiaan yang lebih indah selain kebahagiaan keluarga. Oleh karenanya anda akan mendapatkan kunci kebahagiaan dari dalam diri anda sendiri manakala anda sadar bahwa kebahagiaan itu sederhana. Ketika anda sebagai suami atau istri mampu menjadi motor penggerak dalam kesuksesan keluarga, maka anda adalah orang yang hebat. Tetapi, bila anda tak mampu menjaga mereka, memberi mereka pengertian dan pemahaman tentang arti pentingnya kebahagiaan, pastilah anda orang yang merugi. Apalagi bila anda tak mampu menjaganyanya dari siksa api neraka.
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. Selamat membangun keluarga yang baik, yang di dalamnya ada rahmah dan mawaddah, kasih dan sayang. Semua itu bisa terjadi bila kita melayani mereka dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa.

2 komentar:

uzos pujo corleone mengatakan...

baca ini jadi pengen-pengen buru punya keluarga... hheheee

sam udin mengatakan...

wahhhh uzoS .... kan kurang 2 tahun lagi target kamu untuk berkeluarga.... gimana udah dapat belummm..... cepet2 yoo... keburu gak laku loh nantii.....